99

Merespons Perubahan dan Merefleksikan

Kembali Kelahiran NU

NU BERDIRI pada dekade ketiga abad ke-20, tepatnya

pada 1926. Periode ini adalah masa di mana kerangka

perjuangan kemerdekaan menemukan landasan baru:

nasionalisme. Sebelumnya, perjuangan kemerdekaan

Indonesia pada umumnya didasarkan pada identitas

komunal primordial seperti Sarekat Islam (SI) dan Boedi

Utomo. Jenis pertama, seperti yang terkandung dalam

namanya, menggunakan identitas agama dan jenis yang

kedua sebenarnya adalah organisasi pemuda Jawa.

Pada dekade ketiga perjuangan kemerdekaan diwarnai

oleh anak muda yang merupakan produk dari sistem

pendidikan Hindia Belanda, seperti Tan Malaka, Soekarno,

Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir dan secara kontras

tidak lagi menggunakan identitas primordial agama dan

suku sebagai landasan perjuangan.

Kelahiran NU dan kemerdekaan Republik Indonesia

tak bisa dipisahkan dengan konteks global yang berlangsung

pada saat itu. Kedua-duanya lahir di tengah-tengah

dinamika perubahan radikal konstelasi politik dunia yang

memuncak pada dua perang skala besar: Perang Dunia I